Senin, 20 Februari 2017

MUSIK LUAR ASIA (BARAT)

       


A. Sejarah Perkembangan Musik Barat Sejarah perkembangan musik Barat dibagi menjadi beberapa periode sebagai berikut :
1. Zaman Kuno
    Ketika Paus Gregorius I menjabat pimpinan gereja, mulailah diadakan reorganisasi liturgi Katholik dan dimulailah penggunaan musik gregorian sebagai musik resmi gereja Katholik. Bentuk musik gregorian berupa melodi yang dinyanyikan tanpa iringan musik sehingga tekstur lagu-lagu Gregorian lebih bersifat sakral dan hanya dimaksudkan untuk meningkatkan mutu dalam ibadah keagamaan. Lagu- lagu Gregorian mampu menimbulkan suasana tenang, mampu mewakili suara gereja yang sebenarnya. Ritme lagu-lagu Gregorian sangat fleksibel, hampir tidak ada tekanan. Kebebasan ritme yang dikembangkan oleh musik Gregorian menjadikan musik Gregorian mengambang dan hanya mengandalkan improvisasi. 
2. Zaman Renaisans 
    Karya musik pada zaman Renaisans banyak dipengaruhi oleh bentuk ruangan gereja yang besar dan kedap suara, sehingga faktor-faktor kejernihan, kelembutan, dan keseimbangan suara merupakan ciri khusus.
Ciri-ciri yang terdapat pada karya-karya pada zaman Renaisans adalah sebagai berikut :
a. Media Penyajian
    Permainan musik iringan banyak diperuntukkan bagi penari dan vokalis perorangan. Lagu-lagu koor gereja sebagian besar berbentuk akapella. Alat-alat musik yang digunakan, antara lain mandolin, lute, harpsicord, hord, clavichord, virginal, keyboard, cornet, dan organ pipa.
Berikut adalah gambar alat musiknya Mandolin, Lute, Harpsicord, Clavichord, Cornet, dan Organ Pipa
Hasil gambar untuk mandolin  Hasil gambar untuk lute  Hasil gambar untuk harpsichord  Hasil gambar untuk clavichord  Gambar terkait Hasil gambar untuk organ pipa 
b. Ritme
Hampir sebagian besar karya musik zaman Renaisans ditandai dengan ketukan bertekanan berat. Karya musiknya sering terjadi pergantian tanda tempo dan birama yang berlebihan.
c. Melodi
    Gerakan melodi pada zaman ini masih banyak menggunakan langkah-langkah pendek seperti yang digunakan oleh musik gregorian. Melodi untuk suara tenor digunakan nada panjang.
d. Tekstur
    Teksturnya berbentuk poliponik dengan susunan empat suara atau lebih. Pada akhir abad ke-16, suara sopran berperan lebih besar. Harmoni yang banyak digunakan berbentuk triad pokok.
e. Pola
    Pada zaman Renaisans, karya musiknya banyak diciptakan dalam bentuk dan pola, antara lain motet, missa, madrigal, passion, fantasia, dan toccaca. Pola pembentukan phrase sangat panjang sehingga penyanyi-penyanyi dituntut memiliki teknik pernapasan yang prima.
Tokoh musik Renaisans 
1) Geovanni Pierlugi da Palestrina
Hasil gambar untuk Giovanni Pierluigi da Palestrina
Karya Geovanni Pierlugi da Palestrina (1525 - 1594) antara lain Missa Papae Marcelli dan Motet Adoremus te Christe. Orlandus Lassus
2) Orlandus Lassus
Hasil gambar untuk orlandus lassus
Karya Orlandus Lassus (1532 - 1594) antara lain Penetensial Psalms, Motet Tristis Estanimame, dan Madrigal O Che Bon Echo.
3) Giovanni Gabrielli
Hasil gambar untuk giovanni gabrieli
Karya Giovanni Gabrielli (1557 - 1623) antara lain Sonata Piano E Forte dan Gantonas for Bass Choirs.
3. Zaman Barok
    Zaman Barok dimulai setelah abad ke-16 dan sering disebut sebagai awal Gaya Modern. Bentuk baru yang menyangkut instrumentasi, metode maupun sumber ide garapan mulai mengalami revolusi meskipun bentuk dan gaya zaman Renaisans masih tampak di sini. Pada abad ke- 18, gaya Barok murni dapat terwujud dengan sempurna. Bentuk opera mulai disuguhkan untuk khalayak ramai, sedangkan khusus untuk konser masih terbatas untuk kalangan bangsawan. Bentuk-bentuk homoponik mulai muncul di mana-mana. Tangga nada mayor dan minor yang dikembangkan sejak zaman Renaisans mulai dengan sengaja disatukan penggunaannya terutama di dalam penggarapan musik instrumental.
Ciri-ciri yang terdapat pada karya zaman Barok adalah sebagai berikut :
a. Media Penyajian
    Peranan musik instrumental pada zaman ini berkembang dengan pesat. Di dalam orkhestra, musisi mulai menggunakan alat-alat musik flute, hobo, basson, keyboard, dan alat musik petik. Dalam pentas resmi atau apresiasi musik, alat-alat musik, seperti viola dan gamba, viola diamore, dan trompet merupakan tolok ukur bagi kelompok- kelompok musik.
Berikut adalah gambar alat musiknya : flute, basson, viola, viola diamore.
Hasil gambar untuk flute  Hasil gambar untuk bassoon Hasil gambar untuk viola  Hasil gambar untuk viola diamore
b. Ritme
    Musik vokal resetatip dan kontra menggunakan ritme bebas. Aksentuasi dilakukan karena perubahan harmonis dan nada-nada lang dalam iringan. Zaman Barok banyak karya musik yang didasarkan pada satu pola ritme dan pemakaian satu tempo yang tampak sangat monoton.
c. Melodi
   Melodi zaman Barok sangat menarik perhatian bila dibandingkan dengan bentuk poliponik zaman Renaisans. Melodi zaman ini selalu mengalir, kadang menggunakan ornamentasi di luar akor iringan. Melodi banyak menggunakan teknik repetisi serta teknik modifikasi dari motif asli. Kalimat-kalimat lagu yang penuh perasaan sering dilukiskan dalam bentuk akor-akor disonan. -mulai memperkenalkan penggunaan nada-nada hias / ornament dan dinamik pada lagu dan adanya improvisasi spontan.
d. Tekstur
    Awal zaman Barok masih banyak kita jumpai bentuk homoponi, tetapi memasuki dekade berikutnya sudah penuh dengan sonoritas dan kontrapung. Salah satu ciri umum pada zaman Barok adalah pemakaian alat musik basso continuo atau figure bass.
e. Pola
    Bentuk-bentuk passion, fantasia, dan toccata masih dilanjutkan zaman Barok. Namun, bentuk-bentuk opera, oratorio, cantata, sonata, concerto grosso, dan overture sudah mulai menjadi mode.
Tokoh musik pada zaman Barok
1) Johan Sebastian Bach
Hasil gambar untuk johann sebastian bach
Karya Johan Sebastian Bach (1685 – 1750) antara lain Oratorio Christmas and Easter, Misa in B Minor, Passion According to St. Mathew, dan The Magnificat in D.
2) Jean Babtisme Lully
Hasil gambar untuk jean babtisme lully
Karya Jean Babtisme Lully (1632 – 1687) antara lain The Miserere dan Opera Gadmus et Hernione.
3) George Frederick Handel
Hasil gambar untuk george frederick handel
Karya George Frederick Handel (1625 – 1775) antara lain Meziah, Judas Maccabaeus, Israil Egypt, dan Opera Julius Caesar and Xerxes.
4. Zaman Klasik (1740 - 1770) 
    Zaman klasik adalah zaman kemegahan kebudayaan Yunani atau Romawi, dan zaman di mana orang mengagungkan akal.
    Karakteristik musik pada zaman Klasik, yaitu sebagai berikut :
    a. Bentuk : musik kamar menjadi mode dalam bentuk sonata.
    b. Tekstur : bersifat homopon.
    c. Melodi : gaya melodi bersifat kompak dan memiliki kesamaan tema
    d. Harmoni: kurang kompleks, cenderung banyak menggunakan trinada.
    e. Improvisasi : mulai hilang, semua tanda-tanda frase, dinamik, ornamentasi, dan akor ditulis lengkap.
Tokoh musik pada zaman Klasik
1) Franz Joseph Haydn 
     Hasil gambar untuk franz joseph haydn
Karya Franz Joseph Haydn (1732 – 1809) dikenal sebagai bapak kwartet antara lain The Missa Solemnis in D minor, The Cello Conserto in D. op 101, dan The Creation and the Season.
2) Wolfgang Amadeus M.
     Hasil gambar untuk wolfgang amadeus m 
Karya Wolfgang Amadeus Mozart (1756 – 1791) antara lain The Magic Flute, Don Giovanni, dan The Meriage of Figaro.
3)  Ludwig Von Beethoven
      Gambar terkait
Karya Ludwig Von Beethoven (1770 – 1827) antara lain Symphoni No. 3, The Conserto in D for Violine, dan Missa Soleonsis in D op 123.  
4) Johann Stamitz
     Hasil gambar untuk johann stamitz
Johann Stamitz terkenal dengan Bapak orkes Simfoni.
5. Zaman Romantik 
    Zaman Romantik ditandai dengan kegiatan musik yang lebih menitik-beratkan pada penggarapan pada pemanfaatan timbre, ritmik, melodi, dan harmoni. Karya-karya musik pada zaman Romantik lebih mengutamakan pada garapan emosional dan dramatis. Memasuki abad ke-19, bentuk-bentuk musik pada zaman Klasik didominasi oleh program-program resital maupun konser.
   Ciri-cirinya yang terdapat pada karya zaman Barok adalah sebagai berikut.
    a. Media Penyajian
        Karya musik pada zaman Romantik selalu dipertunjukan pada gedunggedung konser dan opera maupun tempat-tempat pertunjukan khusus. Musik gereja masih mendominir sebagian besar kegiatan masyarakat. Penyajian nyanyian tunggal dengan iringan piano merupakan teknik penyajian yang sangat digemari oleh masyarakat luas. Orkestra zaman Romantik mulai didominir oleh alat musik gesek yang ditambah dengan picolo, clarinet, horn, trombon, tuba, harpa, dan beberapa alat musik pukul.
Alat musik pada zaman Romantik Piccolo, Clarinet, trombon, tuba, harpa, horn

 Hasil gambar untuk alat musik piccolo     Hasil gambar untuk clarinet   Hasil gambar untuk trombon    Hasil gambar untuk tuba  Hasil gambar untuk harpa  Hasil gambar untuk horn

     b. Ritme
        Ritme yang mendukung ide serta ekspresi seseorang makin lengkap. Denyutan-denyutan ritmik, perubahan matra, sinkopisasi dalam berbagai pola mulai menjadi mode. Pembuatan partitur selalu dilengkapi tanda- tanda tempo berbagai modifikasinya serta tanda-tanda ekspresi.
    c.  Melodi
         Pembuatan melodi untuk vokal sangat dipengaruhi oleh gaya pembuatan melodi instrumen.
    d. Tekstur
        Tekstur zaman Romantik sebagian besar berbentuk homophonik yang sudah dikembangkan dengan pemakaian akor-akor disonan, ornamentasi, dan teknik kontrapung secara bebas.
    e. Pola
        Pada zaman Romantik pembentukan karya musik bentuk garapannya rhapsodi dan usaha-usaha musikalisasi puisi. Karya-karya yang berbentuk instrumental merupakan salah satu tolok ukur (standar) perkembangan musik zaman Romantik karena zaman ini kaya harmoni serta lagu klimaks.
Tokoh musisi pada zaman Romantik  
1) Franz Schubert
     Gambar terkait
Karya Franz Schubert antara lain Unfinished Symphony, C Mayor Symphony, The Great, dan Death and the Maiden.
2) Felix Mendelson
    Hasil gambar untuk felix mendelssohn
Karya Felix Mendelson (1809–1847) antara lain Scotch, Italian and Reformation, Eliyah, dan A Midsummer Night’s Dream.
3) Franz Lizt
    Hasil gambar untuk franz liszt
Karya Franz Lizt (1811–1886) antara lain Faust Symphony, Funerailles, Sonata in B minor, dan Hungarian Rhapsodies.
4) Peter Ilich Tchaikvsky
    Hasil gambar untuk Peter Ilich Tchaikvsky
Karya Peter Ilich Tchaikvsky (1840–1893) antara lain Pathetique no. 6, Piano concerto in B Flat Minor, dan Romeo and Juliet.
5) Antonin Dvorak
    Hasil gambar untuk antonin dvorak
Karya Antonin Dorak (1814–1907) antara lain Symphony No. 5 (From the World) dan String Quartet in F Mayor.
6) Richard Wagner
    Hasil gambar untuk richard wagner
Karya Richard Wagner (1813–1883) antara lain Lohengrin, Die Meister Singer, Tannhauser, dan Tristan und Isolde.
7) Johannes Brahms
    Hasil gambar untuk johannes brahms
Karya Johannes Brahms (1833–1897) antara lain Symphony No. 3, German Requiem, The Double Concerto for Violin and Celo, Hungarians Dances, dan Overture The Academic Festival and the Tragic.
6. Zaman Impresionisme 
    Karya-karya musik pada zaman Impressionisme ditandai oleh penggunaan akor-akor disonan yang waktu itu dianggap menyimpang dari kaidah yang telah mapan di masyarakat. Paduan nada yang kurang disenangi masyarakat justru menjadi mode khususnya untuk menutup suatu kadens. Berikut ini merupakan karakter yang ada pada zaman ini Impressionisme.
    a. Media Penyajian
        Penggunaan alat musik flute dan klarinet selalu diarahkan untuk suara beregister rendah, sedangkan violin untuk register tinggi. Di samping itu, alat-alat musik trompet, horn, selesta, dan glokkenspiel mulai digemari untuk memainkan kalimat lagu pendek.
    b. Ritme
        Sebagian besar karya-karya pada zaman Impressionisme ditandai dengan gerakan akor-akor paralel. Bahkan, mulai kelihatan kegemaran masyarakat dengan pemakaian akor-akor sembilan dengan denyutan- denyutan bas dari akor sustain.
    c. Melodi
        Pada zaman Impressionisme ditandai dengan penggunaan melodi dan tangga nada yang dipengaruhi oleh musik gamelan.
     Tokoh musik pada zaman Impressionisme adalah Acille Claude Debussy (1862–1918) dengan beberapa karyanya yang terkenal, antara lain L’enfant Prodique dan Pelleas et Melisande.
Komponis Musik Barat
1. Johann Sebastian Bach 
    Hasil gambar untuk johann sebastian bach
Johann Sebastian Bach (lahir di Eisenach, Jerman, 21 Maret 1685 – meninggal 28 Juli 1750 pada umur 65 tahun) adalah seorang komponis Jerman . Ia menggubah musik untuk alat musik organ, harpsichord dan clavichord, dan juga untuk orkestra. Karyanya yang paling terkenal adalah Brandenburg concerto. Para musikolog membagi seluruh komposisi Bach dalam lima masa, masing-masing komposisi memperlihatkan perbedaan gaya yang cukup spesifik jika saling dibandingkan tahun pembuatannya. Yang membuat gaya lagu Bach berbeda dari yang lain adalah bahwa semua lagu yang dibuatnya baik lagu Jesu Joy of Man's Desiring atau lagu yang kebanyakan dibuatnya ditujukan untuk Tuhan.
2. Wolfgang Amadeus Mozart 
   Hasil gambar untuk wolfgang amadeus mozart
Wolfgang Amadeus Mozart (lahir di Salzburg, 27 Januari 1756 – meninggal di Wina, Austria, 5 Desember 1791 pada umur 35 tahun) adalah seorang komponis. Ia dianggap sebagai salah satu dari komponis musik klasik Eropa yang terpenting dan paling terkenal dalam sejarah. Karya-karyanya (sekitar 700 lagu) termasuk gubahan-gubahan yang secara luas diakui sebagai puncak karya musik simfoni, musik kamar, musik piano, musik opera, dan musik paduan suara. Contoh karyanya adalah opera Don Giovanni dan Die Zauberflöte. Banyak dari karya Mozart dianggap sebagai repertoar standar konser klasik dan diakui sebagai mahakarya musik zaman klasik. Karya-karyanya diurutkan dalam katalog Köchel-Verzeichnis. W.A.Mozart dari Australia terkenal dengan musikus yang jenius.
3. Ludwig van Beethoven
    Gambar terkait
Ludwig van Beethoven (dibaptis 17 Desember 1770 di Bonn, wafat 26 Maret 1827 di Wina) adalah seorang komponis musik klasik dari Jerman. Karyanya yang terkenal adalah simfoni kelima dan kesembilan, dan juga lagu piano Für Elise. Ia dipandang sebagai salah satu komponis yang terbesar dan merupakan tokoh penting dalam masa peralihan antara Zaman Klasik dan Zaman Romantik. Semasa muda, ia adalah pianis yang berbakat, populer di antara orang-orang penting dan kaya di Wina, Austria, tempatnya tinggal. Namun, pada tahun 1801, ia mulai menjadi tuli. Ketuliannya semakin parah dan pada 1817 ia menjadi tuli sepenuhnya. Meskipun ia tak lagi bisa bermain dalam konser, ia terus mencipta musik, dan pada masa ini mencipta sebagian karya- karyanya yang terbesar. Ia menjalani sisa hidupnya di Wina dan tak pernah menikah.
4. Franz Liszt 
    Hasil gambar untuk franz liszt
Franz Liszt (October 22, 1811 – July 31, 1886) adalah seorang Hungarian composer, virtuoso pianist dan guru. Liszt menjadi terkenal di seluruh Eropa selama abad ke-19 untuk keahlian sebagai seorang pemain. Dia dikatakan oleh orang-orang sezamannya telah menguasai teknis pianis dari usianya dan mungkin pianis terbesar sepanjang masa. Ia juga seorang komposer penting dan berpengaruh, seorang guru piano terkenal, seorang konduktor yang memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan modern dari seni, dan dermawan untuk komposer dan pemain lain, terutama Richard Wagner, Hector Berlioz, Camille Saint-Saëns, Edvard Grieg dan Alexander Borodin.
5. Franz Joseph Haydn 
    Hasil gambar untuk franz joseph haydn
Franz Joseph Haydn (31 Maret atau 1 April 1732 – 31 Mei 1809) adalah salah seorang komponis yang paling berpengaruh dari Zaman Klasik yang dijuluki "Bapak Simfoni" atau "Bapak Kuartet Gesek". Haydn menghabiskan sebagian besar karirnya sebagai musikus untuk keluarga Eszterházy di kediaman mereka yang sulit dijangkau di Austria. Terisolasi dari komponis-komponis lain dan tren musik sampai saat menjelang akhir hayatnya, ia dipaksa untuk, menggunakan istilahnya, "menjadi orisinil". Joseph Haydn adalah saudara laki-laki Michael Haydn, seorang komponis terkenal, dan Johann Evangelist Haydn, seorang penyanyi tenor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar